Feeds:
Pos
Komentar

Archive for April, 2008

Pekerja profesional pada lembaga profesional

Pengembangan profesi dalam perkembangan terakhir merupakan bagian strategis dalam meningkatkan daya adaptasi lembaga untuk dapat bertahan hidup dan meningkatkan daya kompetisi dalam tingkat persaingan semakin ketat. Pemikiran ini menempatkan kepentingannya semakin meningkat setelah diyakini bahwa sumber daya manusia sebagai sumber daya utama dan terutama dalam mengembangkan daya adaptasi organisasi. Masalah lain yang tidak kalah penting adalah perubah akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat yang telah berdampak pada perubahan dalam berbagai bidang pekerjaan. Perubahan yang sangat cepat dalam era teknologi informasi telah berdampak pada bertambahnya jenis-jenis pekerjaan baru terutama di negara maju yang tidak selalu terantisipasi oleh lembaga pendidikan. (lebih…)

Read Full Post »

Pendahuluan

Istilah profesi sudah menjadi istilah yang sangat populer dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Maknanya berkaitan dengan nilai-nilai ideal yang berkaitan dengan kapasitas seseorang melakukan pekerjaannya. Sekali pun sangat dekat dengan pemikiran, namun istilah itu tidak mudah diwujudkan. Salah satu kesulitan merealisasikan dalam tindakan sehari-hari karena ketidakjelasan indikator kinerja sebagai penjabaran dari konsep teoritis ke dalam tindakan praktis. Dengan adanya permasalah itu, sekolah sering tidak dapat mengetahui dengan jelas apakah seseorang guru telah bertindak profesional sehingga dapat mengerjakan tugasnya dengan baik atau belum. Pembicaraan tentang profesi sering retorika dalam setiap rapat atau penataran sehingga hasilnya tidak terukur dan teramati dengan jelas.

Dengan demikian pengembangan profesi seharusnya tidak hanya bahan diskusi dalam rapat atau penataran, namun perlu diubah ke dalam indikator-indikator yang dapat diobservasi dan diukur. (lebih…)

Read Full Post »

”Kita adalah warga dunia yang diciptakan Allah sama baiknya dengan bangsa-bangsa mana pun; oleh karena itu mari kita pastikan dapat berkompetisi ”

Didasari dengan semangat itu, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 Pasal 50 ayat 3 menyatakan bahwa Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Hal ini tidak lain agar bangsa ini mampu berkolaborasi dan berkompetisi dengan warga dunia dari belahan negara yang berbeda dalam naungan satu dunia. Kita hanya memiliki bumi dan berada dalam alam raya yang sama.

Kita, bangsa Indonesia, adalah bagian dari masyarakat dunia sehingga pendidikan Indonesia merupakan bagian dari sistem pendidikan internasional. Amanat itu mengandung makna penting mensejajarkan mutu lulusan dengan lulusan sekolah di mana pun, namun bukan berarti harus menjadi internasionalisasi pendidikan Indonesia. Mensejajarkan mutu lulusan justru harus menguatkan berkepribadian Indonesia, menguatkan daya adaptasi dan kompetisi bangsa pada forum dunia.

Departemen Pendidikan Nasional (2007) mendefinisikan sekolah bertaraf internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan serta mengacu pada standar pendidikan salah satu negara-negara Organization for Economic Co-opration and Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu di bidang pendidikan. Orientasi itu didasari dengan argumen OECD telah meraih kemajuan dalam bidang ekonomi dengan dukungan sumber daya manusia yang bermutu. Dari prespektif pendidikan, kemajuan ekonomi dan kesejahteraan suatu kelompok masyarakat pasti didukung dengan mutu pendidikan yang baik. (lebih…)

Read Full Post »

Sebelum memulai pelaksanaan kegiatan lesson studi, sebagai bagian dari kegiatan pengembangan profesi berlandaskan pada hasil kegiatan pengamatan lapangan secara ilmiah, ada baiknya guru memperhatikan ruang lingkup pengembangan kompetensi profesi dan pedagogic seperti diuraikan dalam diagram di bawah ini.

Visi idealnya menjadi poros pengembangan tiga dimensi utama yaitu menguasai tujuan pendidikan, kurikulum, materi pelajaran, dan indikator kinerja belajar yang harus siswa kembangkan, menguasai teori belajar, konteks pengembangan, dan ketiga menguasi keterampilan mengelola keragaman siswa dan manajemen kelas. Semua komponen yang menjadi masukan, proses, dan keluaran perlu diorganisasikan dengan cermat.

Langkah berikut yang menjadi bagian penting pada awal penelitian adalah merumuskan masalah yang jelas, sederhana, lengkap dan bermanfaat untuk dipecahkan.

Read Full Post »

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) didisain guru-guru untuk memenuhi kebutuhan siswa pada tingkat satuan pendidikan. Untuk menyelaraskan dengan kebutuhan khas sekolah guru perlu memahami visi serta indikator pencapaiannya. Mimpi yang ada dalam visi perlu diwujudkan dalam indikator oprasional pembelajaran yang terukur dalam bentuk aktivitas siswa dalam kelas. Guru harus dapat mempertimbangkan ruang lingkup materi minimum memenuhi standar nasional. Proses belajar dan hasil belajar siswa juga harus memenuhi standar. Guru perlu menentukan metode belajar, sumber belajar, alat belajar yang paling sesuai dengan kekuatan siswa dengan tipe belajar siswa. Di samping itu dapat menelaah pelaksanaan dan hasil evaluasi.

Hal yang paling utama yang perlu guru tempuh adalah penerapan rencana belajar itu harus tepat waktu, artinya sesuai dengan kalender pendidikan yang telah disahkan. Juga yang tidak kalah penting adalah, apa yang telah tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan apa yang guru perankan dalam kelas.

Karena yang menjadi titik berat pengamatan dalam Lesson Studi adalah proses kegiatan siswa belajar, maka dari RPP inilah instrumen diturunkan dengan menentukan fokus kajian telebih dahulu. Pertanyaan oprasional dapat dikembangkan dalam proses yang terkait pada prilaku belajar siswa yang mereka tampilkan; dalam penguasaan konsep, dalam memecahkan masalah, menghadapi kesulitan belajar, dalam menggunakan sumber belajar, dalam berinteraksi dengan teman, dalam mempergunakan alat peraga, sehingga berdampak pada mempercepat penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan dsb.

Read Full Post »

Yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tujuan ialah tujuan pendidikan nasional yang merupakan unsur dasar yang perlu dikuasai guru. Menentukan tujuan khusus siswa belajar setelah melakukan seleksi secara menyeluruh terhadap kemungkinan tujuan yang dapat dirumuskan. Berikutnya mempertimbangkan standar nasional. Kemudian, isi kurikulum serta analisis kekuatan maupun kelemahan. Seluruh pertimbangan untuk membantu siswa mudah mengikuti pembelajaran sehingga mereka dapat memperoleh manfaat yang bermakna.

Proses ini mengarahkan guru pada perumusan masalah yang akan diteliti. Kejelasan masalah yang akan diteliti akan menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Masalah diangkat dari pelaksanaan tugas, apa yang yang sesungguhnya menjadi kesulitan siswa dalam proses belajar, apa yang menjadi kendala, hal apa yang masih dianggap kurang, mengapa masih ada yang belum tuntas, bagaimana siswa menyelesaikan tugas, semua dapat menjadi pilihan sebagai sumber masalah.

Tujuan penelitian dapat dirumuskan untuk menentukan sasaran yang diharapkan yang dapat membantu siswa memahami konsep, menerapkan konsep, dan trampil menggunakan konsep. Namun tujuan dapat dibatasi pada kegiatan-kegiatan yang terbatas. Untuk membatasi masalah yang diteliti perlu menggunakan landasan teori yang dipilih dari sumber yang terpercaya.

Read Full Post »

Guru-guru Jepang tempat ide pengembangan lesson study bermula yakin benar bahwa kinerja kolektif lebih baik daripada hasil kerja sendiri-sendiri. Mereka percaya bahwa untuk memperbaiki kinerja dalam pelaksanaan tugas harus melalui kerja sama (Westheimer, 1998). Itulah sebabnya keterbukaan setiap individu untuk melakukan kerja sama terbuka lebar. Kerja sama dapat dilakukan tidak hanya dengan guru namun juga dengan pemangku kepentingan lain.

Menurut pengalaman yang dilakukan di berbagai Negara, yang dapat mengikuti kegiatan ini ialah para kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan para pengawas yang memiliki kepedulian tinggi terhadap usaha meningkatkan kemampuan profesi guru.

Pihak lain yang dapat berparitisipasi dalam kegiatan ini adalah para pakar yang diundang untuk turut mengamati atau memberikan saran-saran, pengarahan untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan lesson studi.

Pihak lain yang dipandang perlu seperti pengurus komite sekolah sepanjang diperhitungkan dapat memberikan sumbangsih yang berharga bagi peningkatan kinerja mengajar sehingga dapat meningkatkan kinerja belajar siswa dapat menjadi pengamat kegiatan ini.

Read Full Post »

Pelaksanaan lesson study dapat dilakukan oleh sejumlah guru yang membentuk kelompok baik yang berasal dari satu sekolah maupun dari lintas sekolah. Dalam pelaksanaannya juga dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran sejenis maupun gabungan berbagai mata pelajaran, atau gabungan guru-guru yang mengajar pada berbagi tingkatan. (http://www.tc.edu/ lesson studi/faqs.html)

Pada saat guru yang hadir berasal dari berbagai sekolah, maka dapat diperoleh keuntungan dalam membentuk jalinan kerja sama lintas sekolah yang luas sehingga alternatif pemikiran akan menjadi lebih variatif. Namun demikian, dengan pertemuan sekelompok guru yang berasal dari satu sekolah pun juga dapat meningkatkan kerja sama antar guru baik dalam satu tingkatan maupun antar tingkatan.

Disarankan setiap kelompok terdiri atas 4-6 guru, namun lebih sedikit dari itu pun tidak menjadi masalah. Setiap kelompok menurut pengalaman akan bekerja antara 2-4 minggu. Dan, tiap kelompok akan bertemu paling banyak 3 atau dua kali dalam setahun. Dengan adanya variasi pertemuan dalam ruang lingkup satu sekolah dan ruang lingkup kerja sama sistem sekolah, maka akan terbuka banyak peluang bagi guru untuk bekerja sama merencanakan, melaksanakan, dan mendiskusikan peningkatan kompetensi pedagogic dan professional secara berkala.

Untuk memperoleh tingkat keterlatihan guru meningkatkan strategi pelaksanaan pembelajaran, maka perlu diusahakan agar setiap anggota kelompok memiliki pengalaman melaksanakan tugas dalam kelompok secara variatif yang direncanakan dengan jelas sehingga setiap orang tidak hanya piawai sebagai pengamat, namun menguasai keterampilan terbaik mengelola pembelajaran.

Read Full Post »

Dalam melakukan kegiatan kelompok guru bersama-sama mempersiapkan kegiatan secara sistematis dan terperinci dengan pentahapan sebagai berikut;

1. Membentuk kelompok peneliti kegiatan belajar;

2. Menentukan judul dan tujuan penelitian;

3. Merencanakan penelitian siswa belajar;

4. Menghimpun data pelaksanaan belajar;

5. Menganalisis data pelaksanaan belajar;

6. Mengulang seluruh proses penelitian;

7. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut; kulminasi

Dalam melaksanakan kegiatannya guru fokus pada tujuan yang jelas. Untuk keperluan itu guru perlu menyusun sejumlah pertanyaan penelitian yang terkait dengan indikator pencapaian tujuan.

Contoh:

1. Apa yang ingin guru ketahui dari proses pelaksanaan kegiatan?

2. Kompetensi belajar siswa yang mana yang akan menjadi fokus perhatian?

3. Apa yang siswa butuhkan selama pelajaran berlangsung?

Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan di atas maka guru perlu berpaling pada teori belajar, kurikulum, pokok bahasan, metode belajar, yang akan berproses selama pelaksanaan belajar berlangsung.

Read Full Post »

Kegiatan lesson study bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan professional guru. Yang menarik dalam kegiatan ini adalah memanfaatkan kepakaran para guru melalui kegiatan kerja sama untuk memperbaiki kinerja mengajar dengan memanfaatkan hasil pengamatan pelaksanaan tugas mengajar dalam pelaksanaan tugas yang sesungguhnya.

Dengan melaksanakan kerja sama memperbaiki pelaksanaan tugas pada level sekolah yang dilaksanakan langsung oleh para guru akan sangat bermanfaat karena akan mengurangi tingkat kebergantungan para guru dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terbaiknya melalui peningkatan pemahaman terhadap efektivitas kinerja belajar siswa.

Lesson study menjadi penting karena kegiatan itu bermanfaat meningkatkan kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran, meningkatkan keterampilan merencanakan pembelajaran, meningkatkan keterampilan menerapkan metode dan pelaksanaan pembelajaran secara umum, meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang melaksanakan belajar, meningkatkan kemampuan kerja sama dengan teman sejawat serta dengan memperluas jaringan kerja, memperbaiki kinerja melalui pelaksanaan tugas sehari-hari dan membuka isolasi kelas sehingga peningkatan kemampuan diperoleh dengan tidak mengurangi hak siswa untuk mendapat pelayanan belajar.

Lebih jauh lagi, dengan melaksanakan pengamatan yang terencana guru memperoleh data tentang kegiatan belajar siswa dalam kelas sehingga dapat mengolahnya menjadi informasi yang berguna untuk menyusun karya tulis dalam bentuk penelitian tindakan kelas.

Read Full Post »

Older Posts »